Lagi2 holding room memperkenalkan saya pada orang2 baru yang baik. Salah satunya kak Lala. Awalnya saya nanyain Sirhan dari dia. Tapi setelah itu, langsung ada chemistry. Mungkin karena kak Lala, kak Boby (suami kak Lala) dan semua personil bandnya ramah banget.
Di hotel, kami sering bercanda2, apalagi kamar kami depan2an, makin akrablah kami. Sampe akhirnya ide itu tercetus, tepat di tengah malem, setelah penutupan AJPF. Kami mau jalan2 bareng ke Latuhalat! Rencananya sih jam 5.30 pagi udah cabut dari hotel dan langsung menuju ke Pintu Kota.
Tapi apa mau dikata, mungkin karena kecapean, rencana itu molor 3 jam! Hahaha… kami sarapan buru2 banget, di lobi pula, terus langsung naik ke bus. Sebelum mulai misi jalan2, kami singgah dulu ke hotel Marina untuk jemput pasukan Jafuzz Cobre.
Lumayan lama kami ngetem di situ, soalnya anak2 Jafuzz belum siap, hanya saja si mami yang setiap 20 detik nelpon anak2nya sambil ngancem. Hahaha. Menurut temen LO yang nginep di Marina, anak2 Jafuzz boleh gahar penampilannya, tapi kalo udah digertak sama mami, mereka langsung ciut. Hehe. Ini membuktikan di balik setiap pria hebat, pasti ada wanita hebat. Hehe, peace teman2!
Akhirnya perjalanan bisa dilanjutkan setelah mami turun lagi dari bus dan langsung jemput mereka di dalem hotel. Tujuan pertama kami ke Pintu Kota harus melenceng karena ada yang usul ke batu Capeo dulu. Oke, narsis2an!
Terus, bus jalan agak pelan karena mereka pengen mengabadikan setiap gambaran alam cantik Latuhalat. Anak2 Jafuzz heboh ngerjain temen2 mereka yang ketiduran di perjalanan.
Dan akhirnya, Pintu Kota yang mempesona. Batu yang bentuknya kayak pintu gerbang. As I can predicted, foto2 pun tak bisa terhindarkan. Berbagai gaya, berbagai pose. Setiap kamera dan BB standby. Ga pengen kehilangan momen. Puas di situ, kami menuju Santai Beach. Saya ga turun karena pengen tidur. Ini keputusan bijak, mumpung rombongan lagi nyebur. Kalo ketiduran dalem bus pas mereka ada sih namanya bencana! Setengah jam di situ, perjalanan dilanjutkan ke Trikora; hunting besi putih. Beberapa anak Jafuzz plud Izaac terpaksa ke ATM karena ga bawa cash.
Sebelum mereka balik ke bus lagi, kak Lala cs udah balik duluan. Jadilah rombongan kami terpisah. Supir kami memutuskan untuk menjemput rombongan anak hilang ke ATM. Eh, taunya mereka udah otw Trikora lagi. Pas kami balik ke Trikora, tau aja mereka udak kembali ke hotel. Sungguh ribet. Si mami ngomel2 di bus, lagak2nya sih, mami bakalan jewerin mereka pas nyampe hotel. Hahhaha…
Hari itu menyenangkan sekali! Tapi seperti yang selalu terjadi selama AJPF, semua pertemuan harus berakhir di bandara, tapi ga persahabatan yang terjalin.
No comments:
Post a Comment