Pembaca CNNGo Michael Lynch menjelajahi gua-gua purba di Okinawa dan menemukan arus air yang bercahaya, stalaktit dengan warna-warna psikedelik serta botol-botol minuman.
Dengan suhu rata-rata tahunan mencapai 22 derajat Celsius dan lebih dari 2000 mm curah hujan per tahun, pulau Okinawa adalah lokasi yang sangat lembab untuk dikunjungi.
Berselancar angin, berenang, snorkeling, scuba dive, jet ski, dan boating adalah aktivitas populer di sini. Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas-aktivitas air, ada lima situs UNESCO yang bisa dikunjungi, serta berbagai festival pada bulan-bulan hangat.
Seperti laiknya pulau-pulau tropis lainnya, akan ada hari-hari hujan atau hari yang sangat panas dan lembab, saat semua pejalan lebih memilih bersembunyi di kamar hotel mereka. Tapi itu bukan liburan!
Maka ikatlah tali sepatu jalan Anda dan kunjungi gua-gua bawah tanah ini...
Berselancar angin, berenang, snorkeling, scuba dive, jet ski, dan boating adalah aktivitas populer di sini. Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas-aktivitas air, ada lima situs UNESCO yang bisa dikunjungi, serta berbagai festival pada bulan-bulan hangat.
Seperti laiknya pulau-pulau tropis lainnya, akan ada hari-hari hujan atau hari yang sangat panas dan lembab, saat semua pejalan lebih memilih bersembunyi di kamar hotel mereka. Tapi itu bukan liburan!
Maka ikatlah tali sepatu jalan Anda dan kunjungi gua-gua bawah tanah ini...
Gua Gyokusendo
Hanya 10 km dari selatan Bandara Naha, gua ini bisa dicapai dengan bus atau mobil dalam waktu kurang dari satu jam. Gua Gyokusendo adalah sistem gua terbesar kedua yang ditemukan di Jepang dan memiliki jalur sempanjang 800 meter yang bisa dilalui pengunjung.
Gua ini memiliki sungai-sungai kecil, air terjun, stalaktit dan stalagmit yang sudah terbentuk sejak 300 ribu tahun lalu. Gua ini memiliki penerangan yang baik dan sangat memperhatikan keamanan para pengunjung.
Pegangan tangan berbahan metal dan jalur pejalan kaki membuat berjalan sepanjang 800 meter di gua ini mengasyikkan. Tetapi Anda tetap harus waspada. Ada titik-titik yang licin, tempat kelembaban terakumulasi pada tali-tali tambang.
Pendeteksi gerakan akan menyalakan lampu, gua pun hidup dengan warna-warna psikedelik yang terpancar pada lapisan es stalaktit di atas kepala. Gemericik air dari sungai kecil dan air terjun bisa terdengar di sepanjang gua dan, di beberapa tempat, kolam-kolam air itu memancarkan cahaya biru dari lampu-lampu yang dipasang secara strategis di bawah permukaan air.
Meski suasananya damai, menenangkan, dan sunyi, tidak butuh imajinasi lebih untuk membayangkan kemunculan tiba-tiba sesosok monster dari bentuk dan bayangan tak biasa dari bebatuan di gua ini. Para produser film pun pernah menjadikan gua ini sebagai lokasi syuting film Godzilla pada 1974.
Gua Gyokusendo, 9.00-18.30. (November-Maret: 9.00-18.00) ¥1,200 untuk gua and Okinawa World Village. Fasilitas: kamar kecil, toko suvenir, restoran. Parkir: gratis dan tak terbatas. Untuk info lebih lanjut tentang Gua Gyokusendo, kunjungi www.japan-guide.com atau www.okinawa-information.com.
Gua ini memiliki sungai-sungai kecil, air terjun, stalaktit dan stalagmit yang sudah terbentuk sejak 300 ribu tahun lalu. Gua ini memiliki penerangan yang baik dan sangat memperhatikan keamanan para pengunjung.
Pegangan tangan berbahan metal dan jalur pejalan kaki membuat berjalan sepanjang 800 meter di gua ini mengasyikkan. Tetapi Anda tetap harus waspada. Ada titik-titik yang licin, tempat kelembaban terakumulasi pada tali-tali tambang.
Pendeteksi gerakan akan menyalakan lampu, gua pun hidup dengan warna-warna psikedelik yang terpancar pada lapisan es stalaktit di atas kepala. Gemericik air dari sungai kecil dan air terjun bisa terdengar di sepanjang gua dan, di beberapa tempat, kolam-kolam air itu memancarkan cahaya biru dari lampu-lampu yang dipasang secara strategis di bawah permukaan air.
Meski suasananya damai, menenangkan, dan sunyi, tidak butuh imajinasi lebih untuk membayangkan kemunculan tiba-tiba sesosok monster dari bentuk dan bayangan tak biasa dari bebatuan di gua ini. Para produser film pun pernah menjadikan gua ini sebagai lokasi syuting film Godzilla pada 1974.
Gua Gyokusendo, 9.00-18.30. (November-Maret: 9.00-18.00) ¥1,200 untuk gua and Okinawa World Village. Fasilitas: kamar kecil, toko suvenir, restoran. Parkir: gratis dan tak terbatas. Untuk info lebih lanjut tentang Gua Gyokusendo, kunjungi www.japan-guide.com atau www.okinawa-information.com.
Gua dan Kuil Kin Kannon-do
Kuil Kin (Kannon), yang paling tidak ramah pejalan kaki dari tiga gua yang ada, memberikan kejutan dan sejarah yang unik. Sepatu jalan yang kuat, bukan sandal atau sandal karel, disarankan untuk mencegah terkilir atau jatuh saat menelusuri kedalaman gua.
Pada 1552, misionaris Buddha yang sedang berperjalanan dari Cina ke Jepang, diselamatkan dari kapal karam oleh para penduduk desa Kin dari taifun. Saat tinggal di sana, ia mendirikan Kuil Kin. Patung emas Buddha yang disumbangkan oleh misionaris itu duduk tersenyum di dalam gua.
Jalan turun menuju gua ini cukup curam, pegangan tangan disediakan di sepanjang tangga tapi tak lama sampai para pengunjung sampai di permukaan yang rata. Meski kering pun, jalan-jalan di gua ini bisa licin.
Sepanjang jalan, pengunjung bisa melihat hio yang dibakar dan ada persembahan-persembahan, menandakan pemujaan pada titik-titik sakral. Setelah Anda sampai pada permukaan tanah yang cukup datar, ada banyak keunikan-keunikan yang bisa dilihat.
Ada ribuan botol Tatsu Awamori (Sake khas Okinawa) berukuran 1,8 liter yang sengaja disimpan dan didinginkan di sejuknya kedalaman gua. Para pengunjung membayar ¥10 ribu per botol untuk menyimpan di rak-rak kayu yang berjejer di belakang gua selama 5 sampai 10 tahun.
Botol-botol ini akan diberi label nama pemiliknya dan tanggal mulai disimpan. Beberapa orang bahkan menempelkan foto bayi atau pernikahan, lainnya hanya nama dan tanggal.
Para pemiliknya akan mengambil botol ini pada saat-saat istimewa, seperti kelulusan seorang anak, merayakan anak tumbuh dewasa, atau pesta peringatan tahunan.
Saat saya berjalan kembali ke puncak tangga yang licin, saya berhenti di depan patung Buddha yang tersenyum, seolah tengah menjaga harta karun di bawah dan berpikir, "Ya, saya juga akan tersenyum seperti itu."
Oleh Michael Lynch
Pada 1552, misionaris Buddha yang sedang berperjalanan dari Cina ke Jepang, diselamatkan dari kapal karam oleh para penduduk desa Kin dari taifun. Saat tinggal di sana, ia mendirikan Kuil Kin. Patung emas Buddha yang disumbangkan oleh misionaris itu duduk tersenyum di dalam gua.
Jalan turun menuju gua ini cukup curam, pegangan tangan disediakan di sepanjang tangga tapi tak lama sampai para pengunjung sampai di permukaan yang rata. Meski kering pun, jalan-jalan di gua ini bisa licin.
Sepanjang jalan, pengunjung bisa melihat hio yang dibakar dan ada persembahan-persembahan, menandakan pemujaan pada titik-titik sakral. Setelah Anda sampai pada permukaan tanah yang cukup datar, ada banyak keunikan-keunikan yang bisa dilihat.
Ada ribuan botol Tatsu Awamori (Sake khas Okinawa) berukuran 1,8 liter yang sengaja disimpan dan didinginkan di sejuknya kedalaman gua. Para pengunjung membayar ¥10 ribu per botol untuk menyimpan di rak-rak kayu yang berjejer di belakang gua selama 5 sampai 10 tahun.
Botol-botol ini akan diberi label nama pemiliknya dan tanggal mulai disimpan. Beberapa orang bahkan menempelkan foto bayi atau pernikahan, lainnya hanya nama dan tanggal.
Para pemiliknya akan mengambil botol ini pada saat-saat istimewa, seperti kelulusan seorang anak, merayakan anak tumbuh dewasa, atau pesta peringatan tahunan.
Saat saya berjalan kembali ke puncak tangga yang licin, saya berhenti di depan patung Buddha yang tersenyum, seolah tengah menjaga harta karun di bawah dan berpikir, "Ya, saya juga akan tersenyum seperti itu."
No comments:
Post a Comment