Monday, November 15, 2010

4. Christian Alexander & Crew


nyebelin! Itu kesan pertama saya ke rombongan cowok Aussie ini. Mungkin karena tahun lalu saya kerja sama musisi Belanda yang baik dan jarang neko2, jadi pas dikasi yang beginian, saya langsung drop. Konon, sejak menapakan kaki di Ambon, mereka udah bikin ilfil orang2.
          Mega dari tim multimedia bilang, dia kayak orang ayan. Joget2 ga jelas di pintu kedatangan. Untunglah saya ga langsung bareng mereka di hari pertama. Di hari kedua, yang adalah hari pertama AJPF, barulah saya ikut rombongan Chris, Nick, Jayk dan Matthew, bersama 2 LO lain, Tya dan Alvin. Mereka ingin ke pantai. Jadilah kami meluncur mulus ke Natsepa.
          Fyi, saya agak ga nyaman dengan aksen mereka. Susah dicerna banget. Saya harus denger dengan sangat saksama baru bisa ngerti apa yang mereka bilang. Sungguh ribet! Tapi saya berusaha santai karena ini termasuk proses pembelajaran. Untunglah mereka mengerti perbedaan bahasa ibu kami yang lumayan signifikan :p
          Di perjalanan ke Natsepa, saya baru ngeh kenapa panitia nekat ngasih 3 LO ke mereka; sepanjang jalan, mereka nyetel lagu kenceng2, joget2 dan teriak2! Kata2 kayak f*ck, damn, holly shit, dll yang sebangsa menjadi sangat akrab di telinga.
          Mereka party goers dan sudah terbiasa diperlakukan istimewa. Jadi kadang2 mereka ga mau tau keadaan. Ga ada kompromi. Tya dan Alvin sempat menyerah dan saya yang jadi tumbalnya, tapi untunglah saya bisa menangani mereka dengan (lumayan) baik.
          Bergaul dengan mereka sama dengan bergaul akrab dengan lemari kaca tempat pajangan minuman keras impor di Citra Supermarket. Setiap hari kami pasti ke sana. Saya berdiri manis di sana, mengawasi mereka memilih minuman, membantu perhitungan dan menjadi perantara dagang mereka dengan para penjaga toko dan kasir yang ga bisa ngomong inggris. Alangkah lucunya ketika mereka masing2 memasukkan minuman Iceland dan Mansion House ke keranjang dan saya menenteng coca-cola -_-* kontras!
          Hari perform tiba juga, saya anterin Chris sound check sore harinya dan saya berani sumpah, dia keren banget! Aura bintangnya juga sangat terlihat karena banyak banget yang mengerubungi dia. Untung aja dia ga sampe lupa diri dan langsung minta segera kembali ke hotel untuk mandi dan melakukan persiapan akhir.
          Masalah datang dari panitia pas mereka mengubah jadwal tampil. Chris langsung dongkol. Katanya dia bakaln tampil jam 12 malem. Dia bilang, kalo sampe kejadian, dia ga bakalan mau manggung. Dia menuntut tukeran sama Maluku Hip-Hop Community. Untung aja MHC ga keberatan.
          Pfiuh!
          Chris tampil minus one plus dancer ga jelas -_-* Dan itu bikin dia jadi bahan ketawaan orang2, termasuk talents yang lain. Dan saya juga… hehehe, katanya dia udah jauh2 dateng kok cuma kasih segitu doang.
          Jadi, setelah performance garing itu, kita balik sebentar ke holding room untuk dinner. Dan main2. Yaaah, mereka itu emang playfull banget! Saya ga pengen ikutan dong. Untung aja ada Glenn Fredly yang bikin aura di holding room agak mendingan. Hehe. Pas saya melirik ke Chris, ternyata dia lagi melayani permintaan foto bareng fans dan panitia. Hmm, to be honest, he’s a nice man :)




after the garink show :p




narsis gila bareng the Aussies di lorong hotel...


5 hari sama mereka bikin saya lumayan sedih pas mereka mau balik. Sebandel apapun mereka, saya tau, mereka sebenarnya orang2 yang baik dan sudah jadi teman yang baik untuk saya. Banyak hal yang bikin saya sebel dan kadang2 ga tenang, tapi itu yang bikin saya belajar; untuk lebih toleran dan mengenal budaya lain di tempat yang belum pernah saya datangi.
          Senang rasanya punya teman dari industri musik Australia. And yes, I miss them now…

No comments:

Post a Comment