Friday, February 4, 2011

tragedi seatbelt

Ada yang bilang, salah satu cara terbaik untuk tetap memiliki seseorang (sebagai keluarga, teman, sahabat bahkan kekasih) saat mereka sudah tidak lagi bersama-sama kita adalah dengan tetap menyimpan semua kenangan yang pernah kita lewati bersama.
Itu yang coba saya lakukan sekarang…
Sebenarnya, ini peristiwa memalukan yang ogah saya bagi dengan siapapun, tapi demi mengenangnya, saya publikasikan saja :p
FLASH BACK, Bandung 11 Februari 2007
Saya duduk manis di balkon GKI Maulana Yusuf Dago, sendirian. Saya janjian ibadah bareng dia, tapi pas saya nyampe, mobilnya belum ada di parkiran. Belakangan, saya tau, dia telat, hehehe…
Pas doa pengakuan dosa, dengan penuh kepolosan, saya berdoa “Tuhan, tolong pertemukan saya dengan dia di sini. Masa saya gereja sendiri?”
Dan Tuhan menjawab doa saya, jauh lebih cepat dari yang saya bayangkan. Saat saya selesai berdoa, dia sudah di depan saya! Bersama beberapa orang yang akan masuk ke barisan kursi yang saya duduki.
Bingung… tapi bersyukur. Sangat bersyukur tepatnya.
He was sitting right beside me! Once again, ini mimpi-terlalu-indah yang jadi kenyataan. Bilang saya lebay. Tapi coba bayangkan kalo itu terjadi sama kamu; ibadah bareng idolamu!
Setelah ibadah, kami jalan-jalan dong, sekalian cari makan. Tragedi ini terjadi tepat di depan indomaret saat dia sadar, saya dari tadi ga pake seatbelt! Dia bilang, bisa didenda. Hehehe… tolooool bangeeeet waktu itu… saya nyari-nyari seatbelt, pas ketemu, saya malah ga bisa make sama sekali!!!
Demi apa coba???
Itu bukan pertama kalinya saya naik mobilnya. Dan bukan pertama kalinya juga saya berurusan dengan seatbelt. Tapi harus diakui, itu pertama kalinya saya naik mobil cuma berdua dia dan duduk di depan!
Was I nervous?
Perhaps! It was and it is the only explanation…
Dia, pada akhirnya membantu saya masangin si seatbelt. Kami sempet ketawa-ketawa dan saya minta dia ga cerita ke siapa-siapa. Hahaha, permintaan yang salah. Kurang dari 15 menit kemudian, sudah ada orang ketiga dan keempat yang tau tragedi ini. Hahaha…
Pada akhirnya, kami harus turun dari mobil untuk nemuin beberapa orang –yang sebenernya temen-temennya temen kami yang mau dijemput- di salah satu cafĂ©. Tau-ga, saya ngulangin kesalahan yang sama (lebih tepatnya, saya lebih goblok dari keledai!) dengan aplikasi yang berkebalikan; ga bisa buka seatbelt! It was the most embarrassing moment of my life… saya, yang sudah akrab dengan seatbelt, malah ga bisa masang dan lepasin itu barang di mobil idola sya! Ckckck…
Dan di balik semua rasa malu, saya harus jujus kalo saya ga bakalan lupain peristiwa itu sampai mati…

No comments:

Post a Comment